Brainstorming itu..
Akhir-akhir ini aku lebih intim
dengan binatang dan benda mati ketimbang dengan orang. Aku menghabiskan banyak
waktu untuk menyelami diri sendiri. Tentang mencari dan menemukan apa yang
hilang dan apa yang belum ditemukan. Merefleksi lewat banyak cara tanpa
melibatkan banyak orang. Entahlah, aku terlalu banyak berpikir. Berlama-lama
dengan orang membuatku banyak berpikir. Banyak berpikir bukan banyak pikiran –meskipun
keduanya terdengar sama saja tapi sebenarnya berbeda. Dan banyak berpikir itu
melelahkan.
Entahlah, apakah menurutmu
berpikir adalah sebuah anugrah? Bagiku kadang ya dan kadang tidak. Kadang aku
terjebak dalam pemikiran-pemikiran yang tidak bisa ku hentikan. Aku masih
berpikir bahkan ketika aku benar-benar lelah dan tidak ingin berpikir. Apa yang
ku pikirkan? Ah, terlalu lelah jariku kalau harus ku jelaskan semua.
Apa kau juga mengenal istilah brainstorming? Sebuah istilah untuk
sebuah keadaan dimana otak kita penuh dengan ide-ide. Sangat penuh sekali
sampai kau begitu bersemangat dan bahagia. Ini bagian yang cukup menyenangkan –dari
berpikir yang tak bisa dihentikan. Namun prosesnya kadang terlalu melahkan.
Begini misalnya. Suatu hari di
masa yang telah lama berlalu kau membaca sesuatu, sebut saja teori A. Lalu tadi
pagi kau berada dalam sebuah kelas atau meeting yang menjelaskan teori yang
hampir serupa atau berkebalikan, kemudian seseorang bertanya tentang yang
berkenaan dengan itu, sebut saja teori B. Dan di malam hari –saat yang
terkadang mengapa orang-orang menderita insomnia– otakmu berusaha menggapai-gapai
nalar, mencari tahu hal serupa yang pernah kau ingat dalam hidupmu.
Tanpa disadari kau
mengulang-ulang pertanyaan dari seseorang tadi, lalu berusaha memahami dan
mencari tahu jawabannya. Sampai kau menemukan hal serupa dari teori B tadi,
yaitu teori A yang pernah kau ketahui dulu. Dan voila! Kau menemukan kesimpulan
yang rinci dan mendalam yang tidak sempat kau utarakan di meeting tadi. Lalu seiring
dengan kesimpulan itu, kau menemukan banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang
pernah kau dengar dan kau bisa menjawabnya. Kemudian muncul banyak sekali ide
yang membuatmu ingin melakukan begitu banyak hal. Hell yeah, this is the
brainstorming.
Begitulah kira-kira. Dan mungkin
jika kutebak apa yang terjadi dalam otak, ketika otak kita mendapatkan sebuah
stimulus, neuron-neuron dalam otak akan mencari sinyal serupa di bagian otak
yang bernama long term memory. Kebanyakan memori yang pernah kita ingat berada
disana. Lalu ketika menemukan sinyal serupa, neuron tersebut akan terhubung
dengan stimulus yang kita dapat tadi di bagian otak yang berbeda, dan sinyal
dalam otak itu semakin kuat dan semakin kuat. Jika kita ilustrasikan sinyal ini
dengan getaran cahaya, barangkali neuron dalam otak kita akan bercahaya semakin
kuat dan saling terhubung. Yaa ini hanya tebakanku saja.
Aku pernah mendengar –atau membaca
entah dimana –bahwa otak bekerja lewat gelombang. Sebuah frekuensi yang beresonansi
tanpa kita sadari. Ini berarti di dalam otak terdapat getaran-getaran halus
yang terus menerus terjadi. Menarik sekali bahwa ketika kita memikirkan suatu
hal, otak juga mengirimkan frekuensi tersebut keluar dari diri kita. Maksudku gelombang
itu bekerja pula dengan udara. Dan kita ketahui bahwa kerapatan udara di malam
hari lebih rapat dari siang hari –ini karena di malam hari kebanyakan orang
tidak beraktifitas dan karena setiap aktifitas kita juga menimbulkan getaran
yang mempengaruhi udara –maka kita akan lebih fokus untuk berpikir tentang
segala hal itu di malam hari yang juga merupakan salah satu alasan mengapa ada
orang yang insomnia di dunia ini.
Aku juga pernah mendengar bahwa
benda yang kita lihat, benda yang nyata, benda diam, benda mati, adalah sesuatu
yang memiliki getaran yang tetap, maka ia bisa berwujud. Entahlah ini teori
siapa aku lupa. Dan bahkan jika kita melambaikan tangan saja itu mengubah
frekuensi di udara –yang kebanyakan segala aktifitas kita di pagi dan siang
hari –maka terbayang betapa riuhnya frekuensi di udara saat itu. Ini juga bisa
jadi merupakan alasan mengapa kita sulit berpikir ketika dalam keadaan bising –kecuali
kita mampu menenangkan diri dan berusaha fokus leih dalam –yang berarti kita
berusaha memasuki suatu frekuensi tertentu agar neuron dalam otak bisa
menghubungkan getaran-getaran halusnya untuk mendapatkan sebuah ide.
Ini seperti sebuah sistem yang
tidak kita sadari. Kebesaran Tuhan yang luar biasa dan saking hebatnya kita
hanya bisa menduga-duga yang sebenarnya terjadi. Seolah-olah otak dengan begitu
saja banyak berpikir dan menyimpulkan di malam hari –sebuah frekuensi yang bisa
ia dapatkan begitu saja tanpa perlu berusaha masuk ke dalamnya. Tentu kau juga
sering melamun sebelum tidur kan?
Dan pffft, bisa kau bayangkan
betapa sibuknya otakmu? Jadi, aku yang intim dengan benda mati dan binatang
ini, adalah sebuah suasana yang kuanggap sebagai istirahatku dari hingar bingar
dunia. Seolah-olah menghindari banyak indormasi, tapi tetap kucari lewat
benda-benda mati yang dengan sesuka hati ku simpulkan sendiri. Hehe, lagi-lagi
terdengar sama saja ya? Yes, you can call me innie, because i’m an introvert. Goodbye!
Komentar
Posting Komentar