Selamat pagi, puisi


Aku tahu aku tidak baik-baik saja. Ketika di pagi hari benakku dipenuhi puisi. Lalu benakku berkata-kata. Semacam mendongengi aku saat mata terbuka. Ah, siapa pula yang ingin terbawa suasana. Haru biru yang minta digugu. Siapa pula yang ingin rebah dalam keadaan payah. Sedang oranglain di luar sana mengejar matahari. Mewujudkan mimpi.

Bisakah jika seandainya. Aku memintamu mengajariku perihal waktu? Sebab sejak senyumku ada karenamu, aku tidak pernah tahu apa yang dinamakan waktu. Semuanya bias. Semuanya sama. Kau bukanlah sesuatu yang hanya ada saat senja tiba. Atau hanya terpikir saat sepi. Entah bagaimana bisa. Kau ada melintasi setiap masa.

Atau begini saja. Bisakah kau mengajariku perihal batas waktu? Seperti bagaimana aku harus mengatur diriku sendiri dalam mengerjakan ini dan itu. Tentang bagaimana aku lekas mengumpulkan sesuatu sebelum tenggat waktu. Karena aku terlalu banyak menghadiahi diriku dengan melakukan apa yang ku mau. Misalnya melarikan diri pada puisi. Atau sekedar mendengarkan lagu-lagu sendu.

Aku terlalu banyak menghadiahi diriku. Sejak kusadari bahwa menjauhkan diri darimu adalah hal tersulit bagiku. Aku menghadiahi diriku dengan melakukan apa yang ku mau. Misalnya jika aku berhasil untuk tidak mencarimu. Di layar ponselku. Di akun sosialmu. Di hari-hari yang telah lalu. Dan di balik ingatanku. Yang berusaha ku redam satu per satu.

Berusaha ku redam satu per satu. Aku hanya berusaha. Sebab kenyataannya aku tidak bisa. Bagaimana bisa aku mengenal apa itu satu per satu? Sedang segala tentangmu selalu datang berbarengan dengan ini itu. Misalnya aku merindukanmu sekaligus juga tidak mengharapkan kedatanganmu dalam benakku. Misalnya aku ingin kau tahu aku memikirkanmu tetapi juga tak ingin kau tahu.
Misalnya aku melihatmu pada siapa saja yang ku temu. Aku berlari menuju bayanganku sendiri lalu kau tiba-tiba menjelma gelap yang utuh. Merengkuh. Aku. Sampai luluh. Semua peluh.

Jadi sebaiknya jangan kau tanya keadaanku. Hari-hariku berlalu tanpa meninggalkan jejak yang berarti. Selain keresahan-keresahan yang berhasil ku lalui. Dan juga merumahkan beberapa kata dalam puisi. Tapi sejauh ini. Aku tidak pernah berharap lebih. Selain mengharapkanmu tak pernah bersedih. Dan bahagia bersama dia yang kau pilih.

5-8-17, 11.00 #day63

Komentar

Postingan Populer